lokalture Media
  • Home
  • Fashion
  • Beauty
  • Musik
  • Film
  • Vakansi
  • Gastronomi
  • Wellness
  • Relationship
No Result
View All Result
  • Home
  • Fashion
  • Beauty
  • Musik
  • Film
  • Vakansi
  • Gastronomi
  • Wellness
  • Relationship
No Result
View All Result
lokalture Media

Lima Perempuan Penyanyi Gelar Narasi Musikal Sampaikan Keresahan Kartini Masa Kini

by Yudi Anugrah
23 Mei 2025
Reading Time: 2 mins read
0
Ubiet Raseuki saat melantunkan lagu berjudul Mata Timur. (Galeri Indonesia Kaya)
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, Lokalture.com – Lima perempuan penyanyi lintas generasi tampil bersama mendedah keresahan ‘Kartini Masa Kini’ melalui Narasi Musikal di Auditorium Galeri Indonesia Kaya, Jakarta Pusat, Sabtu (26/04). Mira Karin, Louise Monique, Pepita Salim, Sita Nursanti, dan Ubiet Raseuki mula-mula tampil bergantian menyanyikan tembang andalannya masing-masing dengan iringan musik ensemble asuhan Ivan Tangkulung.

Karakteristik tiap penyanyi tampil semakin khas karena selain masing-masing punya timbre vokal unik, aransemennya pun ditata dengan beragam lanskap, mulai dari nuansa jazz klasik hingga lenso. Penampilan kelimanya sangat solid, baik secara performa vokal, musik, hingga visual.

 

Baca juga:

Busana Muslim Terinspirasi Daun Singkong dan Cabai Rawit



“Kami percaya, ketika suara-suara ini disatukan dalam sebuah panggung, bukan hanya seni yang dihadirkan, tetapi juga cermin dari keberagaman dan kekuatan perempuan Indonesia,” kata Renitasari Adrian, Program Director Galeri Indonesia Kaya.

Selama kurang lebih 60 menit, penikmat seni diajak menyelami ragam narasi musikal melalui aransemen ulang untuk menyatukan berbagai gaya dan generasi.

 

 

Lima perempuan penyanyi berkolaborasi pada gelaran Suara Wanita di Galeri Indonesia Kaya. (Galeri Indonesia Kaya)
Lima perempuan penyanyi berkolaborasi pada gelaran Suara Wanita di Galeri Indonesia Kaya. (Galeri Indonesia Kaya)

 



Lima penyanyi perempuan lintas generasi tampil dengan karakter dan cerita khas. Amira Karin menyuarakan keresahan dan harapan generasi muda lewat karya orisinalnya berjudul Berlalu dan Pelan Pelan. Selanjutnya, Louise Monique mengajak penonton bernostalgia ke era romantisme Indonesia tahun 1950-an dengan lagu Tukang Solder (gubahan Amin Usman). Disambung kemudian, Pepita Salim menerjemahkan musikal Broadway ke dalam sentuhan puitis nan akrab khas Indonesia.

Selepas itu, Sita Nursanti membangkitkan nuansa dekade 80–90-an dengan kekuatan vokal dan ekspresi teatrikalnya melalui lagu Maafkan (gubahan Cecep AS). Sementara, Ubiet Raseuki menutup perjalanan musikal ini dengan eksplorasi bunyi etnik menyambungkan akar tradisi dengan semangat kontemporer melalui lagu orisinal bertajuk Mata Timur.

 

Baca juga:

Penjualan Modest Fashion Selama Ramadan Tetap Bergairah Meski Ekonomi Melambat



“Bagi kami, setiap lagu bukan sekadar nyanyian, melainkan potongan kisah hidup, potret identitas, dan gema dari mimpi yang pernah, sedang, atau akan diperjuangkan oleh banyak perempuan di luar sana,” ungkap Ivan Tangkulung, penggubah musik sekaligus pengarah artistik pertunjukan Suara Wanita.

Pertunjukkan Suara Wanita merupakan bagian dari program Galeri Indonesia Kaya sepanjang April sebagai bentuk penghormatan terhadap peran penting perempuan di jagad seni dan budaya, sekaligus memperingati Hari Kartini. (*)

Tags: galeri indonesia kayahari kartinikartiniLouise MoniqueMira Karinpenyanyi perempuanPepita SalimperempuanSita NursantiUbiet Raseuki

Lokalture Media

Recent Article

  • Cara Mengatasi Ketersinggungan Khusus Orang Baperan
  • Jelajah Rasa Barbeque Asia Tenggara di Meimei Canggu
  • Gara-Gara Cocote Tonggo Bisnis Jamu Legendaris Jadi Lesu

Categories

  • Beauty
  • Fashion
  • Film
  • Gastronomi
  • Headline
  • Musik
  • Relationship
  • Wellness

© 2025 - Lokalture Media.

No Result
View All Result
  • Tentang Lokalture
  • Ketentuan dan Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber