Serat Kalatidha mengajarkan pentingnya “sabar lan waskita” — tetap tenang meski hati lagi kalut. Ini penting buat Gen Z yang kadang baper berlebihan gara-gara pesan nggak dibalas atau story IG yang nggak dikasih love react.
Kasmaran itu wajar, tapi Kalatidha ngajarin bahwa cinta yang dewasa lahir dari ketenangan batin. Jangan gampang overthinking atau langsung asumsi negatif. Dalam dunia yang serba cepat ini, kita sering lupa bahwa hubungan butuh waktu buat berkembang.

Tenang bukan berarti cuek, tapi memberi ruang buat diri sendiri dan pasangan buat bernapas. Serat Kalatidha ngajarin kita buat menghadapi cinta dengan kepala dingin, meski hati bergejolak.
Kalau lagi baper, coba tarik napas, pikir jernih, dan komunikasikan perasaanmu tanpa drama. Jangan biarkan emosi sesaat bikin kamu ngelakuin hal-hal yang bakal disesali.
Cinta itu kayak lautan — kadang tenang, kadang berombak. Tapi, yang penting adalah gimana kita bisa tetap mengendalikan perahu supaya nggak karam.
Jadi, daripada tenggelam dalam overthinking, lebih baik belajar tenang dan berkomunikasi. Cinta nggak melulu soal api asmara, tapi juga soal ketenangan yang bikin hubungan tetap stabil meski ada badai.