lokalture Media
  • Home
  • Fashion
  • Beauty
  • Musik
  • Film
  • Vakansi
  • Gastronomi
  • Wellness
  • Relationship
No Result
View All Result
  • Home
  • Fashion
  • Beauty
  • Musik
  • Film
  • Vakansi
  • Gastronomi
  • Wellness
  • Relationship
No Result
View All Result
lokalture Media

Cara Mengatasi Ketersinggungan Khusus Orang Baperan

by Daimanurochim Asri
25 Mei 2025
Reading Time: 3 mins read
0
Jangan biarkan pikiran buruk di kepala terus berkembang. (Freepik)

Jangan biarkan pikiran buruk di kepala terus berkembang. (Freepik)

Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, Lokalture.com — Dengar obrolan orang lain, lihat unggahan pesohor, sampai adegan film pun langsung ke-trigger terus tersinggung. Heran enggak sih kalau kamu dicap baperan (bawa perasaan). Seakan dunia bergerak melintasi dirinya sehingga gampang terbawa perasaan terus tersinggung.

Ternyata orang gampang tersinggung itu ‘big club’, dan realitanya tak sepenuhnya disadari banyak orang, karena ketersinggungan bukan tentang tindakan dan ucapan orang lain tetapi tentang harapan di benak bahkan berulang-ulang dilakukan. Disebutnya, ‘Bias Ekspektasi’.

“Kita tidak melihat sesuatu sebagaimana adanya. Kita melihat sesuatu sebagaimana adanya diri kita,” kata penyair Perancis Anais Nin dikutip Charles Brwoning, seorang terapis berlisensi dan direktur klinis Browning Therapy Group, dalam Psychology Today.

 

Baca juga:

Gampang Mendua Jadi Tanda Pemicu Backburner Relationship



Orang tidak tersinggung atas ucapan dan tindakan orang lain terhadapnya, sambung Browning, tetapi oleh harapan di benak nan akan terjadi terhadapnya.

“Kita semua menyimpan refleks emosional tak terlihat jauh di dalam diri kita—cepat, sangat reaktif, dan biasanya dipicu luka lama belum sembuh dari masa lalu,” tegas Browning.

Saat muncul benih-benih ketersinggungan di kepala secara cepat, maka reaksi itu menjadi semacam refleks terlatih, dan semakin dibiarkan tentu saja akan semakin kuat terbenam dan bertumbuh.

 

Orang mudah tersinggung punya luka batin mendalam. (Freepik)
Orang mudah tersinggung punya luka batin mendalam. (Freepik)



Kamu tentu harus memutus siklus itu agar enggak tampil jadi orang baperan. Browning menyarankan metode Mindset-Reset Thought Shifters. Caranya, setiap hari bahkan saat sedang tersinggung berat pun, kamu harus berhenti memberi atensi kepada bibit-bibit ketersinggungan itu di kepala.

Lumrahnya baperan atau ketersinggungan itu muncul secara otomatis. Nah, kamu harus berlatih untuk menenangkan diri lalu menjeda paling tidak lima detik untuk menganalisa pikiran sebelum bertindak.

 

Baca juga:

Skincare Rutin Ternyata Bisa Mengurangi Anxiety



“Saat ini saya punya waktu lima detik untuk mengendalikan diri—atau menyerahkannya kepada mereka (ketersinggungan). Dengan memeriksa pikiran, saya menang, mereka kehilangan kendali atas diri saya,” pinta Browning agar kamu tanamkan di benak saat muncul benih-benih ketersinggungan.

Jeda sepersekian detik itu menjadi kunci pengendalian perasaan dengan menghentikan siklus spin-out.

Selanjutnya, lepaskan ekspektasi lama. Sangat mungkin di masa lalu ada orang pernah menyakitimu. Lantas sakit hati itu tertancap erat menjadi infeksi batin. Kapan kamu ingin mengobatinya? Sekarang saatnya!

 

Omongan orang ternyata tak seburuk pikiran buruk di kepala. (Freepik)
Omongan orang ternyata tak seburuk pikiran buruk di kepala. (Freepik)



“Aku tidak akan membiarkan siapa pun memberi tahu caraku berpikir! Itu sudah berakhir,” pinta Browning untuk terus tanamkan di benak ketika panggilan tentang rasa sakit di masa lalu kembali datang. Bebaskan dirimu dari racun jiwa orang lain di masa lalu dan beralih ke masa kini.

Tak perlu pula berdebat hal tak penting, membuktikan apa pun, atau membela diri. Jadikan dirimu berharga. Sudah saatnya lagi tak memerlukan persetujuan orang lain untuk menjadi diri sendiri.

 

Baca juga:

Pentingnya Memaksimalkan Foto Profil Dating Apps agar Menarik Calon Pasangan



“Perkataan mereka itu cerminan mereka sendiri, bukan jati diri saya. Hari-hari itu sudah berakhir,” kata Browning memintamu untuk katakana itu saat merasakan diri sedang serendahnya.

Jangan pula kamu masuk dalam permainan atau skenario dari peran ciptaan orang lain, sebagai korban, penjahat, orang buangan, atau orang bodoh. Enyahkan pikiran itu segera! Kamu orang merdeka bahkan untuk pikiranmu sendiri.

“Saya tidak akan membiarkan mereka atau siapa pun memilih diri ini dalam skenario buruk di drama kreasi mereka. Sekarang saya menulis naskah saya sendiri,” sugesti Browning pada orang mudah tersinggung untuk menyadarinya segera.

 

Sudah saatnya kamu memutus riwayat sakit hati dari perasaan sebelumnya. (Freepik)
Sudah saatnya kamu memutus riwayat sakit hati dari perasaan sebelumnya. (Freepik)



Omongan jahat orang lain terkadang tak perlu diperhatikan secara mendalam. Mungkin sesekali perlu untuk mengoreksi diri tetapi jangan membuatnya tertancap jadi ketersinggungan tak berarti.

Ketersinggungan, sambung Browning, melekat seperti asap di kaus sehingga harus ‘dicuci’ agar tak lagi tertinggal. “Saya tidak akan lagi membawa bau menyengat orang lain. Saya membilas dan melepaskannya melalui saluran fisik nan sehat”.

Dengan semua kejadian itu, tentu saja kamu tak bisa mengendalikan takdir tetapi sangat bisa untuk mengendalikan bagaimana itu diingat di kepala. Sugesti di pikiran itu penting sebab mendorong reaksi selanjutnya.

“Otak kamu terhubung dengan pikiran nan dipikirkan. Jika kamu memikirkan rasa tersinggung, maka akan terus tersinggung,” kata Neuroscientist Caroline Leaf. (*)

Tags: bapergampang baperpsikologiselfclaimtersinggungtrigger

Lokalture Media

Recent Article

  • Cara Mengatasi Ketersinggungan Khusus Orang Baperan
  • Jelajah Rasa Barbeque Asia Tenggara di Meimei Canggu
  • Gara-Gara Cocote Tonggo Bisnis Jamu Legendaris Jadi Lesu

Categories

  • Beauty
  • Fashion
  • Film
  • Gastronomi
  • Headline
  • Musik
  • Relationship
  • Wellness

© 2025 - Lokalture Media.

No Result
View All Result
  • Tentang Lokalture
  • Ketentuan dan Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber