lokalture Media
  • Home
  • Fashion
  • Beauty
  • Musik
  • Film
  • Vakansi
  • Gastronomi
  • Wellness
  • Relationship
No Result
View All Result
  • Home
  • Fashion
  • Beauty
  • Musik
  • Film
  • Vakansi
  • Gastronomi
  • Wellness
  • Relationship
No Result
View All Result
lokalture Media

Busana Muslim Terinspirasi Daun Singkong dan Cabai Rawit

by Yudi Anugrah
26 April 2025
Reading Time: 3 mins read
0
Karya kesepuluh finalis Hijab Design Competition 2025
Share on FacebookShare on Twitter

Lokalture.com, Jakarta – Kolaborasi Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) dan Spark Fashion Academy (SFA) di gelaran Ramadan Runway 2025 usung konsep baru pada kompetisi rancang-busana muslim bagi desainer muda, bertajuk Hijab Design Competition. Kompetisi menghadirkan beragam kreatifitas desain hijab tersebut digelar di jantung mall Kota Kasablanka sehingga menyedot perhatian pengunjung, Sabtu (12/04).

Kompetisi tersebut mengusung spirit “Inheritance Soul” at Ramadan Runway 2025 sebagai sebuah selebrasi modest fashion yang mengakar pada nilai budaya namun tampil berani dengan sentuhan inovasi masa kini. Spirit tersebut tentu seiring-sejalan dengan tema ‘Night in Egypt’ Ramadan Runway 2025 untuk mengajak pengunjung beroleh pengalaman berbeda merasakan indahnya suasana Mesir sepanjang bulan ramadan di Kota Kasablanka. Tak mengherankan bila spirit dan tema tersebut begitu tercermin pada karya 10 finalis Hijab Design Competition.

 

Baca juga:

Penjualan Modest Fashion Selama Ramadan Tetap Bergairah Meski Ekonomi Melambat



Kesepuluh finalis tersebut, di antaranya Atmim Nurana Pratiwi, Fitri Anggraini, Iqbal Muhammad Khoir, Kharisma Putri Arisanto, Mirajoee, Siti Nurhasanah, Primas G Prihanta, Riki Zaluli, Dede Nurjanah, dan Syifa Fauziah unjuk kebolehan memamer karya rancang-busananya di panggung Ramadan Runway 2025 dengan berbagai karakteristik dan keunikannya.

 

Karya rancan-busana Riki Zaluli pemenang Hijab Design Competition
Karya rancan-busana Riki Zaluli pemenang Hijab Design Competition. (Ramadan Runway)



“Dengan berpedoman pada spirit ‘Inheritance Soul’, kami ingin karya-karya para finalis Hijab Design Competition berbicara mengenai kultur Indonesia, bertemu dengan teknologi dan sustainability. Meski begitu, faktor terpenting tak boleh lupa tentang aspek kenyamanan, kreativitas, dan sustainability,” kata Founder & CEO Sparks Fashion Academy (SFA) Floery Dwi Mustika. “Saya bahkan terkejut sebab para finalis punya kretivitas luar biasa dalam segi desain dan presentasinya. Sulit sekali untuk menentukan pemenang sebab hampir seluruhnya bagus sehingga persaingannya ketat”.

Hijab Design Competition, sambung Floery, merupakan komitmen APPMI dan SFA untuk memberi kesempatan bagi perancang muda bahkan di luar pulau Jawa agar karyanya beroleh apresiasi tinggi apalagi berada di panggung prestisius Ramadan Runway. Tak hanya itu, kompetisi kali perdana dengan konsep baru tersebut punya tujuan mencetak bibit-bibit baru perancang busana tak semata berfokus pada karya tetapi juga dalam pengembangan bisnisnya.

 

Karya kesepuluh finalis Hijab Design Competition 2025
Karya kesepuluh finalis Hijab Design Competition 2025



Sebelum sampai di panggung Ramadan Runway 2025, sebanyak puluhan peserta dari berbagai daerah bersaing untuk sampai pada 10 besar. Selanjutnya, 10 peserta terpilih lantas mengikuti coaching di SFA agar karya nan akan ditampilkan menjadi lebih maksimal. Setelah menimbang-nimbang, memperhatikan secara detail, lantas akhirnya juri memilih pemenang Hijab Design Competition tertuju pada Riki Zaluli. Di urutan ketiga jatuh kepada Kharisma Putri Arisanto, dan peringkat kedua diraih Fitri Anggraini.

“Enggak menyangka banget. Alhamduillah bisa jadi juara. Padahal finalis lainnya desainnya juga bagus-bagus. Saya mendapat banyak inspirasi dari Hijab Design Competition 2025. Apalagi karya saya memang berangkat dari lingkungan sekitar di Cimahi sehingga muncul desain busana muslim dengan motif terinspirasi dari kebun singkong dan cabai rawit,” kata Riki Zaluli, pemenang Hijab Design Competition 2025.

 

Baca:

Sama-Sama Masker Wajah, Apa Beda Wash-off Mask dan Sheet Mask?



Dalam mendesain karya busana muslimnya, Riki Zaluli mengaku memiliki tantangan besar saat harus membatik seluruh motif, dari mulai membuat layout, lalu diterapkan agar tampak tiga dimensi, untuk selanjutnya bisa digunakan para model di panggung Ramadan Runway. “Kemenangan ini sangat penting bagi saya, terutama brand saya sebab memang sedang ingin merambah di modest fashion,” terang Riki Zaluli.

Hijab Design Competition 2025 memberikan apresiasi dengan total hadiah sebesar 25 juta, terdiri dari uang kontan dan value berupa kelas di SFA, termasuk kesepuluh finalis beroleh coaching khusunya pengembangan bisnis fashion. Selain peragaan busana dari para finalis, juga disuguhkan fashion show dari Young Rising SFA Designers, meliputi Malaika by Gwen, QueenD by Quwense Tumboimbella, dan Nashwa Fayza Kamal, Best Student SFA 2024. Kompetisi desain hijab tersebut akan berlanjut pada tahun mendatang di Ramadan Runway. (*)

Tags: fashionhalalbihalalmodest fashionramadan runwayramadan runway 2025rekomendasi busana muslimrekomendasi hijab
lokalture Media

© 2025 - Lokalture Media.

About us

  • Tentang Lokalture
  • Ketentuan dan Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • Tentang Lokalture
  • Ketentuan dan Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber