Jakarta, Lokalture.com — Lagu dan kota semacam punya keterikatan batin. Dari musik, lirik, dan nuansa lagu, spirit kota terasa begitu melekat tak hanya bagi pendengar masyarakat kotanya tetapi juga bagi pelancong sehingga menjadi ikonis.
Kehangatan Yogyakarta begitu terasa lewat senandung lagu populer milik KLA Project dan Adhitya Sofyan. Begitu pula kerasnya Jakarta dibingkai lewat sisi kreatif Seringai dan Kunto Aji. Lantas panasnya Surabaya tersua jelas lewat lagu gubahan Silampukau.
Baca juga:
Saat Iwan Fals dan Isyana Sarasvati Mendadak Berubah Tengkorak
Sal Priadi merasa perlu membuat satu lagu ikonis untuk kota tempatnya tumbuh kembang, bahkan menjadi titik mulai kariernya sebagai musisi. Idenya mencuat saat Sal pulang dari Malang ingin membuat Instagram Story dengan latar lagu khas ‘Kota Bunga’.
Namun, setelah dicari ternyata pemeran Tokek pada film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (2021) tersebut tak menemukan backsound paling cocok.
“Nah dari situ akhirnya aku kepikiran bikin sendiri aja, lagu tentang kota Malang,” kata Sal Priadi saat bercerita tentang awal mula terbersit ide menulis lagu terbarunya berjudul ‘Malang Suantai Sayang’.

Sal lantas mulai mengembara menjelajahi Riwayat keterhubungannya dengan Malang. Solois Bernama lengkap Salmantyo Ashrizky Priadi tersebut menulis lagu dibantu beberapa kerabatnya, seperti Nino Bukir (kendang), Juan Mandagie (string arranger), Mario Lasar (violin), Nonni Betania (violin), Galih Yoga (viola), Jonathan William (cello), Natania Karin (backing vocal), dan Agustin Oendari (backing vocal).
Setelah lirik dan komposisi lagu rampung, Sal selanjutnya merekam lagu tersebut di Roemah Iponk (Karawaci) bersama proses mixing dan mastering dikerjakan Ivan Gojaya dan Irene Edmar.
Lagu “Malang Suantai Sayang” resmi dirilis mulai tanggal 15 Agustus 2025 melalui berbagai layanan Digital Streaming Platform (DSP). Bersamaan pada hari rilisnya, Sal Priadi juga melepas video lirik mengambil setting lokasi di salah satu sudut kawasan pertokoan Kayutangan (Malang).

Video tersebut digarap secara hangat dan intim dengan melibatkan banyak Arek Malang beragam latar belakang dan profesi notabene kawan-kawan baik Sal Priadi sejak lama.
“Iya, aku banyak melibatkan anak-anak Malang di sini, karena aku lihat kapasitasnya sudah cukup mumpuni. Mulai dari tim kreatif, foto, video, sampai promosi semuanya dikerjakan oleh anak-anak Malang,” kata Sal Priadi. “Nah, di video lirik itu aku ngumpulin anak-anak udah aku kenal dari zaman dulu. Di situ kita semua nongkrong, guyon dan seliweran aja di depan mural dan graffiti khusus dibikin McEvan dkk. Seru!”.
Baca juga:
Isyana Sarasvati Curi Perhatian pada Peluncuran Puma H-Street di Korea Selatan
Lagu “Malang Suantai Sayang”, menurut Sal, memang ditujukan bagi semua khalayak, baik untuk kuping Arek Malang, perantau dan pendatang, bahkan juga buat pelancong cuma mampir di akhir pekan.
“Aku ingin para pendengar bisa menikmati kota Malang sebaik-baiknya. Mungkin bisa berawal dari menyukai lagu ini, lalu pelan-pelan mulai mencintai kota Malang. Aku juga berharap orang-orang Malang sedang merantau di luar sana punya kebanggaan tersendiri kalau mereka pernah lahir dan tumbuh dari kota ini (Malang),” pungkas Sal. (*)