Pernah denger istilah “laku prihatin”? Dalam naskah Jawa kuno, ini bukan sekadar puasa makan atau tidur, tapi lebih ke latihan mental buat memperkuat batin.
Laku prihatin mirip meditasi zaman sekarang, cuma bedanya, dilakukan dengan berbagai cara — bisa dengan menyepi di alam, membatasi keinginan duniawi, atau memperbanyak doa dan tirakat.

Tujuannya? Supaya hati bersih, pikiran tenang, dan energi positif ngalir lancar. Ini cocok banget buat kamu yang lagi burnout atau overthinking.
Nggak jarang, laku prihatin juga dilakukan dengan membatasi konsumsi hiburan atau gadget — semacam “digital detox” ala Jawa.
Jadi, daripada terus-terusan scrolling media sosial sampai capek mental, coba luangkan waktu buat menyepi sejenak. Misalnya, matiin HP, duduk di taman, atau sekadar mendengarkan suara alam.
Isi dalam Naskah Jawa Kuno percaya, dengan mengurangi rangsangan luar, pikiran jadi lebih jernih dan intuisi makin kuat. Buat kamu yang suka self-healing, laku prihatin ini bisa jadi cara unik buat merawat jiwa.
Yuk, coba challenge diri sendiri buat sehari tanpa gadget dan rasakan efeknya!