“Tumbu oleh tutup” artinya wadah pasti ketemu penutupnya, mirip kayak keyakinan kalau setiap orang pasti punya jodohnya. Tapi, relevan nggak sih buat zaman sekarang? Buat Gen Z yang hidup di era swipe right dan dating apps, pepatah ini bisa diartikan lebih fleksibel.
Bukan berarti duduk manis nunggu jodoh datang, tapi tetap berusaha jadi versi terbaik diri sendiri sambil membangun koneksi yang sehat. Tumbu oleh tutup versi modern artinya nggak cuma nunggu “si dia” datang, tapi juga memahami bahwa cinta sejati itu soal saling melengkapi, bukan bergantung.

Jodoh bukan soal menemukan seseorang yang “sempurna,” tapi seseorang yang mau bertumbuh bersama kita. Bahkan, dalam proses mencari pasangan, kita perlu sadar kalau nggak ada hubungan yang tanpa usaha.
Koneksi yang kuat dibangun dari komunikasi yang jujur dan saling pengertian. Jadi, pepatah ini masih bisa banget diaplikasikan, asal kita pahami maknanya secara lebih realistis. Jodoh nggak cuma soal takdir, tapi juga soal kesiapan dan keinginan buat saling mengisi.
Jadi, jangan cuma berharap “tutup” datang sendiri, tapi pastikan “tumbu”-mu juga cukup kuat dan layak buat ditemukan.